Kolak adalah sarung gaman atau perkakas berladang seumpama sabit, kudi, maupun gobed. Dalam bahasa Jawa, sarung gaman ini dikenal dengan banyak istilah. Mulai dari kethoprak, eklek, korakan maupun kolak. Semua penamaan mengacu pada istilah bunyi yang dihasilkan saat tajaman perkakas bertemu sarungnya. Kolak umumnya terbuat dari kayu terutama jati atau nangka, dengan bentuk yang beragam.
Kolak terbuat dari kayu yang dibentuk hingga menciptakan lubang setebal 20 milimeter dibagian tengah. Fungsinya untuk melindungi badan dari tajaman perkakas. Kolak memiliki bentuk melingkar dibagian atas dengan motif tokoh wayang Mahabarata yaitu Werkudara atau Bima. Secara karakter, putra kedua Pandawa ini dikenal sakti dan terbiasa membawa senjata setiap bepergian. Dalam kehidupan agraris, laki-laki dari kelompok petani maupun penderes tak pernah ketinggalan membawa gaman dan kolak. Dengan memasang ukiran Werkudara, si pemilik kolak berharap agar dirinya senantiasa kuat dan pantang menyerah dalam menjalani kehidupannya.
Judul : KOLAK
Tanggal : Abad XX
Geografi : Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah
Budaya : Indonesia
Media : Kayu
Dimensi : 21 cm x 19,5 cm x 4 cm
Klasifikasi : Etnografika
Kredit : Hibah masyarakat melalui Pamong Budaya pada 2002
Nomor Aksesi: D.353.130.2002
–
–